Tuesday 30 April 2013

Tugas Perekonomian Indonesia 2


TUGAS 2

Pertanyaan :
Tugas Kedua
  1.      Sebutkan perkiraan penerimaan negara dan perkiraan pengeluaran
  2.      Bagaimana dasar perhitungan perkiraan penerimaan negara
  3.      Berikan contoh dengan suatu kasus

jawaban :
Tugas Kedua
  1.      perkiraan penerimaan negara dan perkiraan pengeluaran

a.       Penerimaan dalan negeri, yang terdiri dari;

Penerimaan Perpajakan
·         pajak penghasilan (minyak dan gas, non minyak dan gas)
·         pajak pertambahan nilai
·         pajak bumi dan bangunan
·         Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangun (BPHTB)
·         Pajak Lainnya
·         Pajak Perdagangan Internasional
·         Bea Masuk
·          Pajak/Pengutan Ekspor
Penerimaan Bukan Pajak
·         Penerimaan Sumber Daya Alam (minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, perikanan)
·         Bagian Laba BUMN
·         PNPB Lainnya
b.      Penerimaan luar negeri
Penerimaan dari luar negeri dapat dihasilkan dari investasi atau modal proyek ataupun pinjaman keluar negeri. Bisa juga didapatkan dari ekspor barang ataupun dari visa para tourist yang datang ke Indonesia.




  2.      Perkiraan Pengeluaran Negara

Pengeluaran Negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kebutuhan maupun kegiatan-kegiatan pada suatu Negara demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1.      Pengeluaran rutin dan
2.      Pengeluaran pembangunan

Pengeluaran rutin Negara merupakan pengeluaran yang selalu ada dan telah terencana sebelumnya. Pengeluaran rutin ini meliputi :
-          Pengeluaran untuk belanja pegawai
-          Pengeluaran untuk belanja barang
-          Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
-          Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
-          Dan juga pengeluaran lain-lain

Sedangkan Pengeluaran pembangunan merupakan semua pengeluaran negara untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Yang termasuk pengeluaran pembangunan diantaranya ialah :

-          Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen atau lembaga Negara.
-          Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah
-          Dan juga pengeluaran pembangunan lain-lain
Inilah beberapa sektor perekonomian yang umumnya terpengaruh oleh besar atau kecilnya pengeluaran negara, antara lain :

-          Sektor produksi
-          Sektor distribusi
-          Sektor konsumsi masyarakat
-          Sektor keseimbangan perekonomian

Jenis – jenis pengeluaran Negara menurut sifatnya meliputi :

a.       PENGELUARAN INVESTASI
Pengeluaran yang ditujukan untuk menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa datang.
b.      PENGELUARAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, serta memicu peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat.
c.       PENGELUARAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
d.      PENGELUARAN PENGHEMATAN MASA DEPAN
Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang.

e.       PENGELUARAN YANG TIDAK PRODUKTIF
Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah.

3.      Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara

Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan Negara,ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan.Hal-hal tersebut adalah:

a.      Penerimaan Dalam Negeri dari Migas

-          Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :

·         Produksi minyak rata-rata per hari
·         Harga rata-rata ekspor minyak mentah
·         Penerimaan Dalam Negeri diluar Migas

-          Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
·          Pajak penghasilan
·          Pajak pertambahan nilai
·         Bea masuk
·         Cukai
·         Pajak ekspor
·         Pajak bumi dan bangunan
·         Bea materai
·         Pajak lainnya
·         Penerimaan bukan pajak
·         Penerimaan dari hasil penjualan BBM
Secara keseluruhan sumber penerimaan negara bersumber dari :

-          Penerimaan dalan negeri, yang terdiri dari :
a.      Pajak penghasilan (minyak dan gas, non minyak dan gas)
b.      pajak pertambahan nilai
c.       pajak bumi dan bangunan
d.      Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangun (BPHTB)
e.      Pajak Lainnya
f.        Pajak Perdagangan Internasional
g.      Bea Masuk
h.      Pajak/Pengutan Ekspor
i.        Penerimaan Bukan Pajak
j.        Penerimaan Sumber Daya Alam (minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, perikanan)
k.       Bagian Laba BUMN
l.        PNPB Lainnya


-          Penerimaan luar negeri
Penerimaan dari luar negeri dapat dihasilkan dari investasi atau modal proyek ataupun pinjaman keluar negeri. Bisa juga didapatkan dari ekspor barang ataupun dari visa para tourist yang datang ke Indonesia.

  4.      Berikan contoh dengan suatu kasus

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkatpertumbuhanekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :
1.      PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA 1


TUGAS 1

Pertanyaan :
Tugas Pertama
  1.      Jelaskan tentang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sbb :
a.      Perkembangan dana pembangunan indonesia
b.      Proses penyusunan anggaran
  2.      Berikan contoh dala bentuk tabel (koran, internet, dll)

jawaban :
Tugas Pertama
1.      Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.  Undang-undang republik indonesia nomer 19 tahun 2012 tentang anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2013.

A.      Dari Segi Perencanaan Pembangunan Di Indonesia, APBN Adalah Konsep Perencanaan Pembangunan Yang Memiliki Jangka Pendek, Karena Itulah APBN Selalu Disususn Setiap Tahun. APBN Disusun Agar Pengalokasian Dana Pembangunan Dapat Berjalan Dengan Memperhatikan Prinsip Berimbang Dan Dinamis. Dari Sisi Penerimaan, Terdiri Dari Pos Penerimaan Dalam Negeri Dan Penerimaan Pembangunan Sedangkan Dari Sisi Pengeluaran Terdiri Dari Pos Pengeluaran Rutin Dan Pengeluaran Pembangunan. Meskipun Dari pelita ke pelita Jumlah Tabungan Pemerintah Sebagia Sumber Pembiayaan Pembangunan Terbesar, Terus Mengalami Peningkatan Namun Kontribusinya Terhadap Keseluruhan Dana Pembangunan Yang Dibutuhkan Masih Jauh Dari Yang Diharapkan. Dengan Kata Lain Ketergantungan Dana Pembangunan Terhadap Sumber Lain, Dalam Hal Ini Pinjamanan Luar Negeri Masih Cukup Besar. Namun Demikian Mulai Tahun Terakhir PELITA, Presentase Tabungan Pemerintah Sudah Mulai Lebih Besar Dibanding Pinjaman Luar Negeri. Hal Ini Tidak Terlepas Dari Peranan Sektor Migas Yang Saat Itu Sangat Dominan, Serta Dengan Dukungan Beberapa Kebijakan Pemerintah Dalam Masalah Perpajakan Dan Upaya Peningkatan Penerimaan Negara Lainnya. Untuk Menghindari Terjadinya Deficit Anggaran Pembangunan, Indonesia Masih Mengupayakan Sumber Dana Dari Luar Negeri. Yang Perlu Diingat Bahwa Sebaiknya Pinjaman-pinjaman Ditempatkan Sebagai Pelengkap Pembangunan Dan Peran Tabungan Pemerintahlah Yang Tetap Harus Dominan, Bukan Sebaliknya.
B.      Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun anggaran dilaksanakan. Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan APBN dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden. Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan revisi APBN, Pemerintah harus mengajukan RUU Perubahan APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.Perubahan APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan Badan anggaran DPR. Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, Presiden menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR berupa Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

2.      APBN Indonesia Tahun 2012 (dalamtriliun) :
Pendapatan Negara
1.311,4
- PendatapanPerpajakan
1.032,6
- PendapatanBukanPerpajakan
270
- Hibah
0,8
 BelanjaNegata
1.435,4
- BelanjaPemerintahPusat
965,0
- Transfer ke Daerah
470,4
Pembiayaan
124,0
- DalamNegeri
125,9
- LuarNegeri
(1,9)



TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 1

Pertanyaan :
Tugas Pertama
1.      Jelaskan tentang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sbb :
a.      Perkembangan dana pembangunan indonesia
b.      Proses penyusunan anggaran
2.      Berikan contoh dala bentuk tabel (koran, internet, dll)

jawaban :
Tugas Pertama
1.      Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.  Undang-undang republik indonesia nomer 19 tahun 2012 tentang anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2013.

A.      Dari Segi Perencanaan Pembangunan Di Indonesia, APBN Adalah Konsep Perencanaan Pembangunan Yang Memiliki Jangka Pendek, Karena Itulah APBN Selalu Disususn Setiap Tahun. APBN Disusun Agar Pengalokasian Dana Pembangunan Dapat Berjalan Dengan Memperhatikan Prinsip Berimbang Dan Dinamis. Dari Sisi Penerimaan, Terdiri Dari Pos Penerimaan Dalam Negeri Dan Penerimaan Pembangunan Sedangkan Dari Sisi Pengeluaran Terdiri Dari Pos Pengeluaran Rutin Dan Pengeluaran Pembangunan. Meskipun Dari pelita ke pelita Jumlah Tabungan Pemerintah Sebagia Sumber Pembiayaan Pembangunan Terbesar, Terus Mengalami Peningkatan Namun Kontribusinya Terhadap Keseluruhan Dana Pembangunan Yang Dibutuhkan Masih Jauh Dari Yang Diharapkan. Dengan Kata Lain Ketergantungan Dana Pembangunan Terhadap Sumber Lain, Dalam Hal Ini Pinjamanan Luar Negeri Masih Cukup Besar. Namun Demikian Mulai Tahun Terakhir PELITA, Presentase Tabungan Pemerintah Sudah Mulai Lebih Besar Dibanding Pinjaman Luar Negeri. Hal Ini Tidak Terlepas Dari Peranan Sektor Migas Yang Saat Itu Sangat Dominan, Serta Dengan Dukungan Beberapa Kebijakan Pemerintah Dalam Masalah Perpajakan Dan Upaya Peningkatan Penerimaan Negara Lainnya. Untuk Menghindari Terjadinya Deficit Anggaran Pembangunan, Indonesia Masih Mengupayakan Sumber Dana Dari Luar Negeri. Yang Perlu Diingat Bahwa Sebaiknya Pinjaman-pinjaman Ditempatkan Sebagai Pelengkap Pembangunan Dan Peran Tabungan Pemerintahlah Yang Tetap Harus Dominan, Bukan Sebaliknya.
B.      Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun anggaran dilaksanakan. Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan APBN dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden. Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan revisi APBN, Pemerintah harus mengajukan RUU Perubahan APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.Perubahan APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan Badan anggaran DPR. Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, Presiden menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR berupa Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

2.      APBN Indonesia Tahun 2012 (dalamtriliun) :
Pendapatan Negara
1.311,4
- PendatapanPerpajakan
1.032,6
- PendapatanBukanPerpajakan
270
- Hibah
0,8
 BelanjaNegata
1.435,4
- BelanjaPemerintahPusat
965,0
- Transfer ke Daerah
470,4
Pembiayaan
124,0
- DalamNegeri
125,9
- LuarNegeri
(1,9)


 TUGAS 2

Pertanyaan :
Tugas Kedua
1.      Sebutkan perkiraan penerimaan negara dan perkiraan pengeluaran
2.      Bagaimana dasar perhitungan perkiraan penerimaan negara
3.      Berikan contoh dengan suatu kasus

jawaban :
Tugas Kedua
1.      perkiraan penerimaan negara dan perkiraan pengeluaran

a.       Penerimaan dalan negeri, yang terdiri dari;

Penerimaan Perpajakan
·         pajak penghasilan (minyak dan gas, non minyak dan gas)
·         pajak pertambahan nilai
·         pajak bumi dan bangunan
·         Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangun (BPHTB)
·         Pajak Lainnya
·         Pajak Perdagangan Internasional
·         Bea Masuk
·          Pajak/Pengutan Ekspor
Penerimaan Bukan Pajak
·         Penerimaan Sumber Daya Alam (minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, perikanan)
·         Bagian Laba BUMN
·         PNPB Lainnya
b.      Penerimaan luar negeri
Penerimaan dari luar negeri dapat dihasilkan dari investasi atau modal proyek ataupun pinjaman keluar negeri. Bisa juga didapatkan dari ekspor barang ataupun dari visa para tourist yang datang ke Indonesia.




     2.      Perkiraan Pengeluaran Negara

Pengeluaran Negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kebutuhan maupun kegiatan-kegiatan pada suatu Negara demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1.      Pengeluaran rutin dan
2.      Pengeluaran pembangunan

Pengeluaran rutin Negara merupakan pengeluaran yang selalu ada dan telah terencana sebelumnya. Pengeluaran rutin ini meliputi :
-          Pengeluaran untuk belanja pegawai
-          Pengeluaran untuk belanja barang
-          Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
-          Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
-          Dan juga pengeluaran lain-lain

Sedangkan Pengeluaran pembangunan merupakan semua pengeluaran negara untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Yang termasuk pengeluaran pembangunan diantaranya ialah :

-          Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen atau lembaga Negara.
-          Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah
-          Dan juga pengeluaran pembangunan lain-lain
Inilah beberapa sektor perekonomian yang umumnya terpengaruh oleh besar atau kecilnya pengeluaran negara, antara lain :

-          Sektor produksi
-          Sektor distribusi
-          Sektor konsumsi masyarakat
-          Sektor keseimbangan perekonomian

Jenis – jenis pengeluaran Negara menurut sifatnya meliputi :

a.       PENGELUARAN INVESTASI
Pengeluaran yang ditujukan untuk menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa datang.
b.      PENGELUARAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, serta memicu peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat.
c.       PENGELUARAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
d.      PENGELUARAN PENGHEMATAN MASA DEPAN
Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang.

e.       PENGELUARAN YANG TIDAK PRODUKTIF
Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah.

3.  Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara

Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan Negara,ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan.Hal-hal tersebut adalah:

a.      Penerimaan Dalam Negeri dari Migas

-          Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :

·         Produksi minyak rata-rata per hari
·         Harga rata-rata ekspor minyak mentah
·         Penerimaan Dalam Negeri diluar Migas

-          Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
·          Pajak penghasilan
·          Pajak pertambahan nilai
·         Bea masuk
·         Cukai
·         Pajak ekspor
·         Pajak bumi dan bangunan
·         Bea materai
·         Pajak lainnya
·         Penerimaan bukan pajak
·         Penerimaan dari hasil penjualan BBM
Secara keseluruhan sumber penerimaan negara bersumber dari :

-          Penerimaan dalan negeri, yang terdiri dari :
a.      Pajak penghasilan (minyak dan gas, non minyak dan gas)
b.      pajak pertambahan nilai
c.       pajak bumi dan bangunan
d.      Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangun (BPHTB)
e.      Pajak Lainnya
f.        Pajak Perdagangan Internasional
g.      Bea Masuk
h.      Pajak/Pengutan Ekspor
i.        Penerimaan Bukan Pajak
j.        Penerimaan Sumber Daya Alam (minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, perikanan)
k.       Bagian Laba BUMN
l.        PNPB Lainnya


-          Penerimaan luar negeri
Penerimaan dari luar negeri dapat dihasilkan dari investasi atau modal proyek ataupun pinjaman keluar negeri. Bisa juga didapatkan dari ekspor barang ataupun dari visa para tourist yang datang ke Indonesia.

    4.      Berikan contoh dengan suatu kasus

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkatpertumbuhanekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :
1.      PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%