STANDAR
PELAPORAN & PENGUNGKAPAN SERTA PENERAPAN IFRS
Pengadopsian standar
akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi domestik bertujuan
menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi. IFRS
meminta persyaratan akan item-item pengungkapan yang semakin tinggi sehingga
nilai perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat
akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan.
Laporan keuangan
perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan dapat
diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva, hutang,
ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan (Petreski, 2005).
Pengadopsian terhadap IFRS berdampak pada
aspek-aspek pengukuran item pelaporan keuangan seperti net income dan equity
(Jermakowijcz, 2004) serta penelitian Daske dan Gunther (2006) menyatakan bahwa
pengapdopsian IFRS meningkatkan kualitas financial statement.
Butler et al. (2004) mengatakan bahwa earning
management pada laporan keuangan dapat diidentifikasi dengan menggunakan rasio
kunci yakni seperti gearing dan likuiditas, dan penerapan standar IFRS pada
item laporan keuangan ini dapat mengurangi tingkat earning management.
Tsalavoutas dan Evans (2010) juga menyatakan bahwa pengapdopsian IFRS
berpengaruh signifikan terhadap share holder equity, net income dan liquidity.
Peningkatan informasi
akuntansi juga berhubungan dengan pihak yang melakukan pemeriksaan terhadap
informasi tersebut, pihak yang akan mengidentifikasi setiap kecurangan yang
terjadi pada laporan keuangan. Pihak itu adalah profesi akuntan public. Banyaknya permasalahan
yang dihadapi dalam mengadopsi IFRS bukan berarti mengadopsi IFRS tidak
memiliki manfaat bagi negara yang mengadopsinya. Manfaatnya antara lain (Media
Akuntansi, 2005b): 1) penghematan waktu dan uang, dengan adanya IFRS perusahaan
dapat melakukan konsolidasi informasi keuangan dari negara yang berbeda, tanpa
memerlukan dua pegawai yaitu yang mengerti standar akuntansi Indonesia dan
standar akuntansi negara lain, 2) dapat melindungi kepentingan masyarakat,
karena dengan standar yang berbeda maka masyarakat yang mengharapkan keuntungan
bisa jadi mengalami kerugian akibat perbedaan perlakuan akuntansi, 3) ekspansi
ekonomi berlangsung dengan cepat, dengan standar yang sama maka laporan keuangan
di semua negara akan sama, sehingga tidak perlu penyesuaian lagi dan proses
analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cepat dan pengambilan
keputusan juga lebih cepat, yang pada akhirnya proses ekspansi pun menjadi
cepat.
Namun sejauh ini yang leading
menjadi standar acuan adalah International Financial Reporting Standards (IFRS)
yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). IASB
adalah badan pengatur standar dari International Accounting Standards Committee
Foundation, sebuah lembaga independen nirlaba internasional yang bergerak di
bidang pelaporan keuangan yang berkedudukan di Inggris.
Saat ini, lebih dari 100 negara telah
diwajibkan atau membolehkan penerapan IFRS dan diperkirakan akan semakin banyak
negara di dunia menggunakan IFRS. Bahkan 10 negara yang pasar modalnya sudah
mendunia telah melakukan konvergensi ke IFRS, yaitu, Jepang, Inggris, Perancis,
Kanada, Jerman, Hongkong, Spanyol, Switzerland, Australia, termasuk Amerika
Serikat sudah menyatakan akan melakukan konvergensi ke IFRS.
Referensi
Natalia Titiek Wiyani, S.Pd. Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi IFRS (International
Finance Reporting Standar and Practices). (Diakses Pada, 25 Maret 2016. 10:10 WIB)
Santyani Sinaga, Wahyudi Nor dan Eva Wulandari. Perbedaan Persepsi Akuntan Pendidik,
Mahasiswa dan Praktisi terhadap Konvergensi International Financial Reporting Standards
(IFRS) di Indonesia (Diakses pada, 27 maret. 16:00 WIB)
Natalia Titiek Wiyani, S.Pd. Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi IFRS (International
Finance Reporting Standar and Practices). (Diakses Pada, 25 Maret 2016. 10:10 WIB)
Santyani Sinaga, Wahyudi Nor dan Eva Wulandari. Perbedaan Persepsi Akuntan Pendidik,
Mahasiswa dan Praktisi terhadap Konvergensi International Financial Reporting Standards
(IFRS) di Indonesia (Diakses pada, 27 maret. 16:00 WIB)
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama
: Muhammad Rizki Abdurrahman
Dosen
: Jessica Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
No comments:
Post a Comment